Friday, November 28, 2008

Salat Jumat

Jumat itu hari yang spesial bagi umat Islam. Hari dimana rejeki dibuka seluas-luasnya, penuh dengan kebaikan, dan di antara kebaikan itu adalah kewajiban untuk menunaikan ibadah Salat Jumat terkhusus kaum laki-laki.

Di sini saya tidak akan membahas tentang tata cara salat Jumat atau yang lainnya. Tapi saya di sini akan membahas bagaimana sikap pada saat Salat Jumat. Hampir di setiap masjid saya menemukan kejadian seperti ini, ya berbicara pada saat khotib membacakan khotbahnya, kalau saja itu anak kecil mungkin saya tidak sampai menulis di sini. Tapi ini orang dewasa, yang sudah akil baligh.

Padahal sebelum pelaksanaan khotbah seorang masyirol telah memberikan suatu hadist Rasulullah tentang larangan untuk berkata-kata alias berbicara. "Barang siapa berkata-kata pada saat khotib menyampaikan khotbahnya, baik perkataan itu menegur bahkan menyuruh orang lain diam pun, maka pahala salat Jumatnya akan menjadi sia-sia". Mungkin itulah kurang lebih seruan hadist Rasul.

Yang saya pikirkan adalah, apa mereka tuli atau tidak mengerti maksud tersebut. Bukan maksud saya mengurusi orang lain, karena jujur saya bukanlah ahli ibadah, tapi di blog saya ini saya hanya ingin mengungkapkan kekesalan saya saja.

Baca selengkapnya...

Monday, November 24, 2008

What A Terrible Week

Satu minggu ini sungguh sangat membuat saya merasa down, dan gak tahu harus ngomong apa. Mulai dari orang yang cari masalah, sampai saya harus kehilangan flashdisk lagi.

Dimulai sejak saya merasa lega setelah WKGTS di SMA5 yang sukses, tapi besoknya saya harus merasa aneh dengan keributan kecil dengan orang terdekat saya. Senin minggu lalu saya pun harus kecewa dengan ditundanya UTS, buang waktu banget padahal pikiran sudah bercabang-cabang.

Terus berlanjut di hari-hari berikutnya, emosi saya meledak-ledak, gara-gara lingkungan sekitar yang sangat mengganggu saya, untuk kesekian kalinya headset kesayangan saya berpindah tempat dari meja kantor saya, kesel banget pakai orang sudah gak izin terus gak balikin lagi ke tempatnya. Gara-gara hal ini, saya sampai kejedot meja dan sedikit benjol.

Dan yang paling parah yaitu di hari Jumat, hasil karya saya buat UTS ada yang mengeditnya(ini untuk yang kedua kali, pertama di-delete, karena kerjaan dikumpul lewat sharing online) dan flashdisk saya ketinggalan pada saat hari itu.
Soal flashdisk, sebenarnya itu ketemu tapi saya heran kenapa flashdisk itu tidak dikembalikan lagi ke meja saya, kan saya besok juga kerja dan akan mengambil flashdisk tersebut, tapi tahunya flashdisk itu sampai sekarang tidak tahu keberadaannya, saya tanya orang yang berkepentingan, tapi mereka saling lempar gitu. Ada yang bilang dititip ke si A, si A bilang ke lain lagi.

Baca selengkapnya...

Monday, November 17, 2008

Anak Afternoon Yesterday di Si Jago Merah

Kemarin nyempatin diri buat nonton film yang gokil satu ini, ya Si Jago Merah. Film yang dibintangi Ringgu Agus Rahman, Desta Club 80', Ytonk Club 80', serta Judika Idol.
Dari awal sampai akhir kebanyakan ketawa, tapi dibalik itu tersisip nilai kepahlawanan dan persahabatan yang sangat apik digarap oleh Hanung. Berikut ini cerita singkatnya:

Gito Prawoto (Desta Club 80’s), Dede Rifai (Ringgo Agus Rahman), Kuncoro Prasetyo (Ytonk Club 80’s) & Rojak Panggabean (Judika) terancam D.O. gara-gara menunggak uang kuliah selama 4 semester berturut-turut, orang tua mereka ternyata sudah tidak bisa lagi membiayai kuliah. Pihak Kampus memberikan kelonggaran agar mereka bisa tetap kuliah, tapi tetap harus membayar minimal satu semester dalam waktu beberapa hari

Masing-masing mencari uang. Ternyata mereka tetap butuh biaya untuk hidup sehari-hari, apalagi sebagian dari mereka sebelumnya bergaya hidup ibu kota

Kuncoro memberikan solusi agar biaya operasional terjangkau dan mengajak mereka mencari rumah kontrakan dekat kampus, dan menjalani pola hidup sederhana. Solusi lainnya adalah kerja magang, tapi magang itu membuat mereka kelelahan. Jadwal kuliah menjadi berantakan. Gito mendapatkan ide untuk mencari part time job yang tidak melelahkan dan menyita banyak waktu yaitu sebagai pemadam kebakaran

Singkat cerita setelah ikut pelatihan, mereka diterima kerja magang di Pemadam Kebakaran, sebagai Pasukan Cadangan dengan perlengkapan seadanya dan diberi tugas untuk merawat mobil pemadam kebakaran yang sudah tua, yang dikenal dengan sebutan SI JAGO MERAH. Mobil inilah yang selalu mereka andalkan menjadi seorang Fire Fighter

Di dalam film ini juga pada saat terakhir mereka berhasil menyelamatkakn Musium Patriot dari kebakaran yang hebat, mereka mendapat penghargaan dari walikota yang diperankan oleh Rano Karno (lama ni bang gak muncul di perfilman).

Pesan saya rugi banget deh gak nonton ni film, kalau gak nonton bakalan jadi "Anak Afternoon Yesterday" loh, heheheheh itu kalimat yang gue dapat dari tuh film.

Baca selengkapnya...

Friday, November 14, 2008

So Disappointed

Hari ini gak tahu apa yang harus saya ucapin, yang jelas hari ini benar-benar hari yang bikin saya malu besar terhadap teman-teman di Wongkito. Ya rencana matang, terus dengan lobi almamater saya ini jauh-jauh hari, tapi hari ini yang didapat kok pembatalan. Almamater yang selalu saya perjuangkan dan bangga menjadi alumni disitu

Benar-benar kayak kesambar petir di siang hari, baru mau berpakaian tiba-tiba handphone bunyi dari wakasek. Terus dengan alasan kalau lab dipakai ujian praktikum dan full juga untuk pelatihan guru, hingga pemberitahuan kalau besok itu cancel. Door rasanya.

Ya, terus terang saya sampai nangis di rumah, malu. Malu sama teman-teman, malu sama pihak sponsor. Entah, I have done my best, but I got the worst thing, saya sampai minta cuti dua hari yaitu hari ini dan besok, hujan-hujanan dari Basuki Rahmat ke Sudirman, terus sampai memohon sama Direktur tempat saya bekerja, tapi I don't get what I hope. Yang jelas saya mohon maaf banget sama teman-teman, mungkin saat ini saya belum bisa berbuat banyak untuk komunitas kita, makasih sama Kak Jafis, Mbak Nike, dan Kak Wahyu yang tadi memberi pengertian dan mati-matian mencari sekolah pengganti buat besok.

Baca selengkapnya...

Thursday, November 13, 2008

Kangen Bersepeda

Entah kenapa rasa kangen bersepeda. Dulu sejak kecil hobi banget bersepeda. Tapi sayang semua sepeda itu ada yang dijual dan hilang dicuri ulang. Sepeda pertama saya yaitu sepeda yang bannya itu buntu, jadi ceritanya ban itu gak bakalan kempes atau pun bocor, yang pertama ini masih ada sampai sekarang.

Terus sepeda kedua itu yang ada keranjang gitu, tapi keranjangnya saya lepas, biar bisa keren kalo kebut-kebutan, sepeda ini si aslinya punya kakak perempuan nomor 2, tapi diwarisin sama saya. Soalnya saya yang paling getol pengen naik tuh sepeda. BMX juga pernah saya pakai, dulu sih beli yang second, duitnya patungan sama kakak, baik itu cat ulang atau pun perbaikan lainnya, sepeda yang satu ini bikin unik, hehehehe, pernah waktu saya ke pasar beli dasi SD perginya saya bawa ni sepeda, tapi pas pulang saya gak sadar kalau saya pergi ke toko dasi pake sepeda, untung tukang pempek sebelah toko dasi kenal sama saya, jadi malam-malam dia anterin sepeda ke rumah. Akhirnya 2 sepeda ini saya jual, karena ada kerusakan parah gitu.

Karena kangen sama sepeda, pas SMP saya minta sama sepupu buat pakai sepedanya yang nganggur karena rusak terus dibayar, diperbaikin gitu sampai ban, rem, dl, tipenya yang Federal gitu. Setiap hari saya sekolah pake ni sepeda, sampai-sampai waktu kelas 3 SMP dulu, ngecengin temen-temen sekolah ramai-ramai bersepeda. Tapi sayang, dasar maling. Kelas 1 SMK sepeda satu ini harus hilang diberondol maling siang hari lagi di depan rumah.

Mangkanya beberapa hari ini saya kangen, sehat sih soalnya. Terasa banget keringatnya, apalagi kalau naik tanjakan. Melihat sepeda zaman sekarang yang keren-keren, harganya bahkan ada yang setara sepeda motor. Ehm...ada yang mau beliin saya sepeda baru?

Baca selengkapnya...

Tuesday, November 04, 2008

Bahasa Indonesia

Gara-gara Ardy membahas masalah yang satu ini di milis, mengingatkan saya sosok guru Bahasa Indonesia dulu, Ibu Mardiah. Beliaulah yang banyak mengajarkan saya tentang berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

Teringat sekali waktu kelas 2 SMK dulu, saya disuruh ikut lomba referensi buku dan karya tulis ilmiah. Walau tidak berhasil setidaknya perlombaan waktu itu membuat saya menambah ilmu lebih banyak lagi. Waktu menulis konsep, berulang kali karyanya dicoret, yang paling banyak waktu itu bukanlah masalah penggunaan awalan dan kata depan, akan tetapi kata baku serta, penulisan nama gelar.


Alhamdulillah, sejak itu untuk nama gelar, saya selalu benar, bahkan saya sering protes terhadap teman-teman yang salah menulis gelar. Contoh gelar yang ada di Pak Alamsyah Rasyid. Kalau yang benar penulisan yaitu Alamsyah Rasyid, S.T., M.T. tapi sering kali teman-teman di kantor menulis Alamsyah Rasyid, ST.MT. atau Alamsyah Rasyid ST,MT.

Memang heran kenapa Bangsa Indonesia sendiri jarang ada yang berbahasa yang benar, mungkin termasuk saya. Padahal Bahasa Indonesia itu mudah, hal ini diakui oleh para warga asing yang ada di Indonesia. Lihat saja, setahun mereka di sini, Bahasa Indonesia mereka sudah sangat lancar, coba kalau kita di negeri mereka, saya yakin akan sangat sulit mengerti bahasa mereka.



Baca selengkapnya...