Melihat Kembali Tanda Kebesaran Allah (Kebakaran Hebat di 32 Ilir)
سَنُرِيهِمۡ ءَايَـٰتِنَا فِى ٱلۡأَفَاقِ وَفِىٓ أَنفُسِہِمۡ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمۡ أَنَّهُ ٱلۡحَقُّۗ أَوَلَمۡ يَكۡفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ ۥ عَلَىٰ كُلِّ شَىۡءٍ۬ شَہِي
Dapat ditarik kesimpulan bahwa Allah telah menunjukkan kekuasaannya atas apa yang telah diciptakannya di alam jagat raya ini, dan dia pun berkuasa apabila ingin menghancurkannya.
Melihat secara langsung kebakaran tadi malam membuat saya terinspirasi untuk menulis pagi ini. Bronchitisi yang kumat membuat saya kembali harus ke dokter yang berada di kawasan 36 Ilir, Klinik OPINA namanya. Sebuah klinik tempat saya dan keluarga biasa berobat. Semalam, setelah salat Tarawih munfarid di rumah, kurang lebih pukul 20.15 saya menghidupkan motor untuk segera meluncur ke klinik OPINA. Berjalan seperti biasa, saya melewati Jalan Ki Gede Ing Suro, dan tepat di 30 Ilir sekitar Lorong Serengam, listrik padam dan mata saya kemudian terfokus ke depan melihat api berkorbar menghabiskan rumah asal mula kebakaran hebat tadi malam, motor terus saya gas sampai akhirnya saya beradadi dekat rumah teman (Icha dan Peggy), dan berharap rumah mereka tidak terkena, jaraknya kurang lebih 15 meter dari lokasi kebakaran yaitu kawasan Kebon Gede, 32 Ilir. Saya mengira bahwa, api akan menghabiskan sederetan rumah yang berada di kanan, kiri, serta belakang rumah pertama yang terbakar, tapi ternyata Allah menghembuskan angin yang kencang membelokkan arah api yang menyeberang jalan dan melalap rumah yang berada di seberang rumah pertama terbakar, sehingga barisan rumah, toko gas dan minyak tanan, fitness gym, dan puluhan rumah yang berada di barisan kanan terbakar. Kemudian, saya langsung teringat akan seorang teman yang rumahnya tidak terlalu jauh tepatnya berada di kawasan Pelabuhan Penyeberang Ferry 35 Ilir, tidak disangka ternyata Nanda (begitu namanya) belum mengetahui musibah ini, kemudian saya langsung meminta untuk membereskan berkas penting, mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Akan tetapi setelah melihat awal api menyeberang, saya khawatir akan susah menempatkan motor, beberapa warga meminta memutarkan motor agar memudahkan mobil pemadam lewat, akhirnya saya memutuskan pulang terlebih dahulu dengan kondisi jalan di 7 kelurahan (36, 35, 32, 30, 29, 28, dan 27 Ilir) listriknya padam.
Ilustrasi peristiwa:
Perhatikan dengan seksama firman Allah SWT berikut ini : “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.” (QS. An Nissa [4] : 79)