Saturday, October 20, 2007

Charmy snow ice dan Review Get Married

Akhirnya keinginan untuk nonton film terwujud juga, kemarin secara mendadak, sebagian kecil staf PalComTech(Pak Alam, Mbak Nike, Pak Bana, Kak Abie, Ilham, dan tentunya Aan sendiri) nonton bareng di 21 PIM. Kami maunya nonton jam 16.30 tapi tiket habis, sepakat mau nonton banget tuh film, kami gak masalah nonton jam 18.45. Sembari nunggu sampe habis magrib kami mutusin buat nyoba snow ice Charmy, lumayan dapet gratisan voucher gitu. Gila baru buka aja rame banget tuh tempat, seru cos ada yel-yel gitu dari para pelayan tuh tempat makan. Ah kelamaan ceritanya, ni sekila tentang tuh film setelah ditonton:


Empat sahabat, Mae (Nirina Zubir), Guntoro (Desta ‘Club Eighties’), Eman (Aming), dan Beni (Ringgo Agus Rahman) selalu bersama-sama sejak kecil, mereka berempat adalah segelintir orang yang frustasi karena cita-cita tidak tercapai. Orang tua Mae, Pak dan Bu Mardi (Meriam Bellina) mencarikan Mae jodoh agar mereka bisa lepas dari beban biaya untuk Mae yang Sarjana tapi penggangguran. Segala cara ditempuh hingga ke dukun cabul.

Rendy (Richard Kevin), cowok cakep dan konglomerat, bosen pacaran dengan cewek-cewek jaman sekarang. Ia dapat kabar tentang Mae dari bodyguard sekaligus temannya yang mencoba 'mendaftar jadi suaminya Mae'tapi akhirnya bonyok dihajar warga. Mendengar tentang keberadaan Mae itu dia pergi menemuinya. Rendy pun....jatuh cinta! Ternyata Mae juga jatuh cinta kepada Rendy tapi Rendy dihajar teman-temannya karena kesalahpahaman. Mengetahui itu Mae amat kecewa dan menangis.

Usaha perjodohan yang gagal tersebut membuat Bu Mardi sakit keras. Dia mengancam, kalau ia mati sementara Mae belum dapat jodoh ia akan mati penasaran. Mae kelimpungan. Akhirnya ia akan kawin dengan salah seorang dari tiga sohibnya. Setelah pengundian berkali-kali, Beni lah yang 'beruntung' mengawini Mae. Kabar ini membuat Bu Mardi sembuh total dari sakitnya

Rendy sebagai anak elit, geram telah dihajar dan dipermalukan oleh anak kampung Mae sehingga dia dan teman-temannya di komplek mendatangi kampungya Mae. Maka terjadilah tawuran antara kaum elit dengan orang-orang di kampung Mae.

Pada tawuran itu terjadi pada hari pernikahan Mae dengan Beni. Terdengar kabar bahwa kampung mereka diserang. Maka para tamu dan calon pengantin pria pergi membela kampungnya, termasuk Mae. Alangkah terkejutnya Mae dan Rendy saat mereka mengetahui bahwa mereka adalah para ‘jagoan’ dari golongan elit dan kampung. Kesepakatan pun diambil dan mereka berdamai. Rendy dan Mae yang sama-sama saling cinta akhirnya menikah, sedangkan ketiga temannya berhasil mendapatkan kerja serta jodoh mereka masing-masing.

SEKEDAR CATATAN RUGI KALO GAK NONTON, tuh film gokil habis!!!!!SERU!!!!!


Baca selengkapnya...

Thursday, October 18, 2007

Puisi Kami Berdua

Ehm, kemarin sore Aan iseng karena lagi mood bikin puisi special untuk dia. Lalu Aan kirim ke dia. Ni puisinya:

Hingga Ujung Waktu

Dimana pun ku melangkah bayangmu kan selalu ada,
kaki-kaki hujan yang turun membuatku kian merindu.
Tanpa rencana dan tak terduga kau hiasi semua setiap detik hidupku.

Puisi-puisi indah pun terlantun mesra,
kuatkan rasa yang tak kan sirna.
Ku yakin kau tercipta untukku,
ku yakin kau akhir penantianku.

Kan ku ciptakan kisah romantis saat-saat bersamamu,
dan itu kan ada hingga ujung waktuku.

Aan kira gak ada respon terhadap puisi Aan, gak tahunya dia pun membalas.

Untitled

Lembayung senja selipkan suatu kisah,
cerita penuh romansa antara aku dan dia.
Dia yang pertama dalam hidup ini,
yang kubiarkan menelusup tiap alur asmara.

Mungkin kelu untuk mengatakan cinta,
tapi tahukan dia apa yang ku rasa saat ini?
Sesungguhnya rindu ini begitu meradang,
dan yang ku ingin saat ini adalah dia, dia, dan dia.

Senang banget rasanya. Semoga kami benar-benar last and forever.





Baca selengkapnya...

Nice Moment in Nice Day

Lebaran tahun ini sangat berkesan. Sangat sulit untuk dilupakan. Teman-teman dari SD sampai Unsri pada datang. Sayang gak ada kamera di rumah jadi gak ada yang bisa diabadikan secara kamera dibawa oleh kakak angkat. Tapi gak papa dech, yang penting silaturahim sama mereka tetap terjaga. Tapi dari sekian banyak teman yang datang ke rumah yang paling bisa bikin ni diri gak bisa ketawa adalah saat si Pink datang ke rumah, benar aja karena kami baru pertama kalinya ketemu secara langsung. Selama ini komunikasi terjalin hanya lewat friendster dan sms. Sungguh terlalu, gak sadar 2 jam kami canda tawa di rumah. Tapi Aan minta maaf buat Rhani, Eka, Veny, dan Dila yang niat ke rumah tapi Aan gak bisa cos Aan sudah ada janji sebelumnya yang gak mungkin Aan tinggalin. Maaf yah!!!!Semoga persahabatan kita tetap terjalin, oke coy!!!!

Baca selengkapnya...

Monday, October 08, 2007

Buka Bersama Pionir Desgin Club


Sabtu, 6 Oktober 2007 kemarin Pionir Design Club(PDC) PalComTech mengadakan buka bersama di salah satu restoran di Palembang. Ehm acara yang seru. Acara yang diikuti kurang lebih 25 orang ini diadakan untuk mengakrabkan sesama anggota baik yang senior maupun anggota baru.

Akan tetapi sayang sekali anggota baru hanya diikuti beberapa orang saja. Entah apa alasannya banyak sekali anggota baru yang tidak berkenan untuk ikut. Meski begitu tidak mengurangi kebahagian sesama anggota. Ah gak usah panjang lebar. Pokoknya, buka puasa kemarin unforgetable.

Baca selengkapnya...