Monday, June 01, 2009

Menjadi Pelajaran Penting (Jangan Tinggalkan Salat)

Ehm sibuk di kepentingan dunia dan melupakan akhirat, itu yang menjadi pelajaran penting bagi saya kemarin. Keluar rumah sejak pagi untuk mengajar di salah satu mall ternama di Palembang. Sesampai di sana, tampak seperti biasa. Ramai, dan di sana saya dilihat banyak orang mengajar hampir seratus anak TK swasta di Palembang.

Setelah mengajar saya memutuskan pulang ke rumah, karena menu di rumah kemaren siang begitu menggoda, yaitu makanan favorit saya tail soup alias sop buntut, saya makan dengan begitu lahapnya. Setelah itu saya salat Zuhur.

Sehabis itu saya pergi ke kantor untuk membuat sertifikat lomba yang diadakan di mall tersebut, sesampai di mall kembali, saya sudah harus mengawasi kompetisi games online. Setelah pukul 4 sore ingin pulang ke rumah lagi karena, celana saya kotor kena najis jadi saya risih buat salat. Tapi karena ramainya dan padatnya kegiatan saya batal pulang dan memilih menjaga tempat games, karena takutnya barang yang hilang dan merasa tidak enak dengan rekan sekantor yang sendirian. Tanpa terasa rupanya waktu sudah pukul 19.00, bukan hanya Ashar yang saya lewatkan.

Ternyata Allah menegur saya dan memberi saya peringatan yang benar-benar saya sadar ini lalainya saya sebagai hamba-Nya yang melewatkan salat. Sesampai di basement parkiran, saya mendapati helm saya yang belum satu bulan saya beli, serta harganya dua kali lipat dari upah mengajar saya hari itu raib diambil orang, walau dalam keadaan helm itu saya kaitkan di sadel jok, naas lagi hari itu saya kembali ditegur, kaki saya pada saat hendak memundurkan motor, kaki saya terkena knalpot motor di sebelah saya, alhasil kaki saya terjadi luka bakar.

Terhenyak sudah saya di atas motor, kalau hari itu benar-benar teguran luar biasa. Teman sekantor yang ikut pulang pun hanya terdiam. Bersyukur, Allah masih sayang kepada saya dengan cara menegur seperti itu. Sekali menjadi pelajaran penting buat kita semua.

Baca selengkapnya...