Wednesday, August 10, 2011

Melihat Kembali Tanda Kebesaran Allah (Kebakaran Hebat di 32 Ilir)

سَنُرِيهِمۡ ءَايَـٰتِنَا فِى ٱلۡأَفَاقِ وَفِىٓ أَنفُسِہِمۡ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمۡ أَنَّهُ ٱلۡحَقُّ‌ۗ أَوَلَمۡ يَكۡفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ ۥ عَلَىٰ كُلِّ شَىۡءٍ۬ شَہِي

Artinya : “Kami akan perlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami di mana-mana tempat (dalam alam yang terbentang luas ini) dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah kepada mereka bahwa Al-Quran adalah benar. Belum jelaskah kepada mereka kebenaran itu dan belumkah cukup (bagi mereka) bahwa Tuhanmu mengetahui dan menyaksikan tiap-tiap sesuatu.” (Fushilat:53).

Dapat ditarik kesimpulan bahwa Allah telah menunjukkan kekuasaannya atas apa yang telah diciptakannya di alam jagat raya ini, dan dia pun berkuasa apabila ingin menghancurkannya.

Melihat secara langsung kebakaran tadi malam membuat saya terinspirasi untuk menulis pagi ini. Bronchitisi yang kumat membuat saya kembali harus ke dokter yang berada di kawasan 36 Ilir, Klinik OPINA namanya. Sebuah klinik tempat saya dan keluarga biasa berobat. Semalam, setelah salat Tarawih munfarid di rumah, kurang lebih pukul 20.15 saya menghidupkan motor untuk segera meluncur ke klinik OPINA. Berjalan seperti biasa, saya melewati Jalan Ki Gede Ing Suro, dan tepat di 30 Ilir sekitar Lorong Serengam, listrik padam dan mata saya kemudian terfokus ke depan melihat api berkorbar menghabiskan rumah asal mula kebakaran hebat tadi malam, motor terus saya gas sampai akhirnya saya beradadi dekat rumah teman (Icha dan Peggy), dan berharap rumah mereka tidak terkena, jaraknya kurang lebih 15 meter dari lokasi kebakaran yaitu kawasan Kebon Gede, 32 Ilir. Saya mengira bahwa, api akan menghabiskan sederetan rumah yang berada di kanan, kiri, serta belakang rumah pertama yang terbakar, tapi ternyata Allah menghembuskan angin yang kencang membelokkan arah api yang menyeberang jalan dan melalap rumah yang berada di seberang rumah pertama terbakar, sehingga barisan rumah, toko gas dan minyak tanan, fitness gym, dan puluhan rumah yang berada di barisan kanan terbakar. Kemudian, saya langsung teringat akan seorang teman yang rumahnya tidak terlalu jauh tepatnya berada di kawasan Pelabuhan Penyeberang Ferry 35 Ilir, tidak disangka ternyata Nanda (begitu namanya) belum mengetahui musibah ini, kemudian saya langsung meminta untuk membereskan berkas penting, mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Akan tetapi setelah melihat awal api menyeberang, saya khawatir akan susah menempatkan motor, beberapa warga meminta memutarkan motor agar memudahkan mobil pemadam lewat, akhirnya saya memutuskan pulang terlebih dahulu dengan kondisi jalan di 7 kelurahan (36, 35, 32, 30, 29, 28, dan 27 Ilir) listriknya padam.

Suasana saat kebakaran (sumber foto: wartawan Sripo)


Ilustrasi peristiwa:


Akhirnya pukul 10 malam saat api mulai bisa dijinakkan saya kembali lagi ke lokasi, karena saya penasaran ingin memastikan melihat lebih dekat lagi peristiwa api menyeberang jalan tersebut, dan ternyata benar, semua yang berada di kiri kecuali rumah asal kebakaran tidak ada yang terkena tetapi sekitar 80 KK yang berada di kanan jalan terbakar. Tempat fitness yang terbakar padahal kemarin malam (8 Ramadhan malamnya) saya ke situ bersama kakak menemui temannya yang suka gym di situ. Dimana kekuasaan Allah lainnya? Musholla tempat masyarakat sekitar salat khususnya salat Tarawih semalam tidak terbakar, padahal prediksi orang banyak musholla akan habis karena rumah di dekat musholla telah habis dilalap si jago merah.

Inilah kekuasaan Allah, Allah kapan saja bisa untuk menurunkan musibah atau azab atau peringatan bagi umatnya, tidak ada yang tidak mungkin. Api yang begitu hebatnya membakar bisa dengan mudah digerak pindah arah. Hal ini tentunya suatu pelajaran bagi kita semua, Allah Maha Segalanya, Dia Tidak Tidur sekejap pun, dan Dia Berkehendak terhadap apa yang tidak kita inginkan, untuk apa? untuk mengingatkan kita kembali kepadanya, terlebih ini bulan Ramadhan, tetapi masih banyak orang yang tidak berpuasa, di saat orang mendirikan Tarawih, banyak remaja, bahkan orang dewasa yang lebih memilih keluyuran bahkan tidak malu mabuk-mabukan di tengah jalan.

Perhatikan dengan seksama firman Allah SWT berikut ini : Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.” (QS. An Nissa [4] : 79)

Saya menulis di sini bukan berarti saya sempurna, bukan saya orang yang alim, tadi di sini saya sebagai manusia mencoba saling mengingatkan, semoga kita dijauhkan dari azab dan musibah (bala').

Baca selengkapnya...